Minggu, 27 Februari 2011

Ini cinta

Ini cinta...

Saat aku menyadari kau telah tiada
Saat aku mampu menangis meratapimu
Saat aku tak lelah mengeluarkan air mataku
Saat aku tak gentar menghadapi jalan malam Jogjakarta

Batin lelah menangis
Fisik lelah menderita
Jiwa lelah berkorban
Hati lelah berkompromi

Pergi sejauh mungkin jika kau enggan
Berlarilah dari kehidupanku jika kau muak
Pergi...
Pergilah...
Dan jangan pernah kembali...
Karena waktu telah lelah menjalin relasi dengan kita, sayang.

Me + Dad : Fighting Time, Hoping A Miracle

17 years ago...
I was born, my dad should so happy about it.

16 years ago...
I started to try something new. I could walk, and had a 'lil conversation with him.

15 years ago...
I grew up become a naughty-cute girl. You know, in this time I was so naughty. I've broken anything next to me, I cut my clothes into small pieces.

14 years ago...
My dad moved into Bandung. I stayed at Jakarta with my mom. We started to have a little meeting, just every weekend.

13 years ago...
We were moving to Ciamis. There, I went to play group. Every morning, my dad pick me up from my school

12 years ago...
We all moved back to Jakarta. I continued my school. I had a great growth about my education. I could read, my dad tough me.

11 years ago...
For the second time, my dad shall move to Bandung. Every night, I cried in my room. Really, I was sick of being a little girl who lives far from my dad.

10 years ago...
I got a hat as my birthday gift. There was my name in that hat.

9 years ago...
In this time, I ever asked to my dad why he gave me "DEVITA" as my name.

8 years ago...
My dad moved to Jakarta. I was so excited. I heart him so much.

7 years ago...
I did a big mistake in my life. It was the biggest angry from my dad.

6 years ago...
I've been accepted at the popular junior high-school. My dad was so surprised, and I got a beautiful bike from him.

5 years ago...
He did the biggest mistake ever! Ever! We had a big fight in one night. I swear, it was the worst unforgettable memories.

4 years ago...
Normal life.

3 years ago...
He was crazy dad who can laugh with me. He protected me so over. But I know, he really loves me

2 years ago...
With our business, we had a short short short meeting everyday

1 years ago...
Yeeeesss, this was unforgettable year! 2010! My fave year! I accepted at Gadjah Mada University. My dad couldn't believe but he had proud of me!! I showed him, I could be his proud.

Now...
I can't tell my feeling. Somehow, I think I love you. But almost, why you don't try to be a better dad for me? Difficult? Absolutely not. I never give you many requirements, isn't it?

Hope you'll be better dad, I'd never tired to hope and pray...

Sabtu, 26 Februari 2011

B.U.N.D.A

Kesedihan itu pernah ada...
Jauh di balik tatapan matamu
Tak terjamah dari senyum indahmu

Kebahagiaan itu pernah ada...
Matamu yang menyiratkannya
Senyummu yang memberitahukannya

Aku terpaku di hadapanmu.
Rambut indah yang 10 thn lalu sering kulihat, kini tertutup rapi oleh jilbab yang modis.
Mata yang menyiratkan ketulusan itu, kini terbungkus rapi oleh kacamata.
Raut pipi yang setiap hari kulihat itu, masih kencang terawat.
Bibir indah itu, terbalut lipstik merah. Menambah keindahan senyummu.

Aku sadar engkau ada.
Aku sadar engkau disisiku.
Aku sadar jutaan harapmu padaku.
Aku sadar terlalu banyak cintamu padaku.
Aku sadar mata itu sayu, terlalu lelah mendidikku.
Aku sadar tangan itu lelah menjagaku.
Aku sadar hati itu bergemuruh membahagiakanku.
Aku sadar Bunda...
Aku sadar dari dalam lubuh hati terdalamku.

Kini,,
Lengan itu tak lagi kuat menggendongku.
Tubuh itu terlalu lemah menopang tubuhku
Tapi cinta dan kasih sayangmu, tidak pernah habis untukku.

Puluhan kemarahanmu
Ratusan murkamu
Jutaan kelembutanmu
Masih dengan sempurna membayangi setiap derap langkahku di kota ini

Di kota ini, Bun...
Kota yang minggu lalu kau datangi.
Kota yang 6 bulan lalu kau sambangi untuk melepasku
Mengetes kemandirianku.

Di kota ini, Bun...
Kita nikmati malam beralunkan musik.
Di pinggir jalan Malioboro

Di kota ini, Bun...
Pertama kali engkau melepasku dengan senyum pahit
Dengan hati yang menangis

Di kota ini, Bun...
Senyummu mengembang
Aku tau, kau pulang ke Jakarta dengan kebanggaan.

Di kota ini, Bun...
Kau katakan kepada seluruh orang, "anakku ada disana"

Hati ini terlalu kotor untuk mencintaimu
Tanganku terlalu munafik untuk merangkulmu
Fisikku terlalu najis untuk memelukmu
Aku.. Hanya manusia kecil yang belum tahu arti mencintai
Manusia kotor yang selalu mengecewakanmu.

Kuatkan aku, Bunda...
Dengan tawa ceriamu
Dengan candaan khasmu
Dengan senyum indahmu
Dengan ketulusan cinta seorang ibu.

Karena, KASIH AYAH SEPANJANG JALAN, KASIH IBU SEPANJANG MASA...