Minggu, 25 Desember 2011
Love
Selasa, 20 Desember 2011
I just can't stop loving you
I can't stop
They said I was stupid
I can't stop
They asked to move on
I can't stop
Darling, cause I can't stop loving you
They said I wasted my time
I can't stop
They said it's been too long
I can't stop
They said I deserve to get someone better
I can't stop
One thousand people who'll judge, I never regret to love you
Loving you is not easy
But I could
Giving all my heart is difficult
But I did
I get bored to wait
But I can
I know you love her
But I still love you
Dear, even all people in this world ask me to let you go
I won't
They think I'm the most stupid people ever
Do I care?
Absolutely no!
You know why?
Because people has their own way to get their happiness
And this is my way
Loving you for a long time, with long distance, and with all my heart
I don't care who are you, where have you been, or who girl you love
I never care
I just......... can't stop loving you.
Kawah Putih, Sensasi Sejuk Bandung Selatan
Di Belakang kawah, ada tebingnya. Baguuuusss! |
Rabu, 14 Desember 2011
December
Minggu, 11 Desember 2011
Semoga kamu (tidak) tahu
Selasa, 22 November 2011
Hujan
Alhamdulillah yah, sesuatu
I (won't) give up
Jumat, 18 November 2011
Enam Tahun Yang Lalu
Waktu memang telah menakdirkan bahwa perpisahanlah yang terbaik untuk kita. Tapi mereka benar, cinta pertama takkan pernah terlupakan.
Jumat, 11 November 2011
If You Only Know
"Kak, besok mau dimasakin apa?"
Kata-kata itu hampir tidak pernah terdengar lebih dari 1 tahun. Satu tahun terakhir di hidupku berjauhan denganmu. Satu tahun terakhir ketika aku bangun tidur, alarmlah yang berbunyi. Bukan sapaan dan gertakanmu. Satu tahun terakhir di hidupku bahkan ketika aku harus mencari dan menentukan sendiri apa yang akan aku makan.I miss you, Bunda.
I miss you Bunda. Itu yang selalu membuatku ingin dan ingin kembali ke Jakarta. "Kamu harus bisa maju kak, kamu harus sukses". Kata-kata itu yang selalu berhasil menahanku dengan segala kesendirianku di kota ini. You are so precious! That's all. No word can describe you!
Ketika nilai di portal akademik keluar satu per satu dan ada nilai buruk di lembaranku, aku tidak kecewa. Aku hanya takut mengecewakanmu. Aku hanya takut engkau merasa kusakiti dengan ini semua. Sangat takut sehingga bahkan untuk memasukkan username dan password ke dalam portal akademik UGMpun tanganku bergetar.
Untuk semua curahan hati kita, untuk semua yang telah kita lewati bersama, aku hanya ingin mengungkap kata, "aku merindukanmu"
Selasa, 08 November 2011
Karimun Jawa part 1
What makes your holiday feels so damn cool? Two reasons, your partners and the place you visit.Setelah bulan April 2011 iseng-iseng browsing tempat liburan asyik, akhirnya gue, Pricil, sama Evint nemuin satu tempat yang masih terjangkau tapi kece. Yes, Karimun Jawa. Meski terpisah dari Pulau Jawa, Karimun Jawa masih termasuk daerah Jepara, bisa ditempuh sekitar 6 jam dari pelabuhan Kartini, Jepara. Akhirnya setelah browsing sana-sini, telfon berbagai macam travel agent, dan finally fix mendaftarkan diri, akhirnya kami berangkat juga. Perjalanan berangkatnya agak rumit sih, karena sejujurnya kita nggak dapet travel langsung ke Jepara. Ditambah lagi kita harus sampai di pelabuhan Kartini jam 8 pagi.
Hari pertama, kita berangkat dari Jogja jam 8 pagi, dengan gaya yang udah semangat banget traveling. Dari terminal Jombor, kita naik bis ke Semarang, terus lanjut lagi bis ke Pati sekedar untuk singgah mengingat letaknya yang nggak terlalu jauh dari Jepara. Sepanjang jalan masih belum ada rintangan berarti. Yaiyalah, orang semuanya tidur pules. Kita sampai di Pati sekitar jam 3 sore. Ah, sedih sama kota kecil ini. Kota kecil almarhum eyang kakung. Di Pati kita udah di booking in hotel sama Valdo, temen kita yang juga bakalan ikut ke Karimun Jawa.
Begitu sampe hotel, penderitaan dimulai. Kita ber5 (Gue, Gilang, Evint, Pricil & Kevin) dibuat kaget sama hotel itu. Gilaaaaa, I never imagine a hotel like that can be exist! Bentuknya kayak rumah Belanda bercat warna hijau. Bangunannya malah agak-agak betawi, dengan lorong panjangnya. "Yakin nih, ini hotelnya?" ga sengaja gue nyeletuk kayak gitu. Nggak ada meja receptionist kayak hotel-hotel pada biasanya. Pembayaran dilakukan langsung kepada si empunya hotel. Akhirnya kita masuk kamar, daaaaannnn..... jeng jeng jeng! Gue kayak keserang sakit jantung!
This was the room!
Aneh gue sama si Pricil, kita semua liat kasurnya aja ngantuk jadi ilang, bisa-bisanya dia pose kayak gitu. Hah! Take a look to the wall & bed. Entah ada "bercak" apa disana. Kita sempet 3 kali pindah kamar karena ngerasa kotor lah, apa lah. Padahal semua kamar juga gitu. Lantainya kayak udah seabad nggak disapu. Kolong kasurnya nggak kalah kotor. Kamar mandinya standar, cuma bikin jadi males mandi. Lagi sibuk membayangkan gimana caranya tidur nanti malam, we've found this:
Itu adalah "sesuatu" yang kita temukan di seprai hotel itu. Entah apa, silakan artikan sendiri. Hahaha. Selesai naruh barang, kita semua keluar buat cari makan. Bingung juga karena kok kayaknya jarang tempat makan di daerah hotel itu. Akhirnya nemu juga tempat makan ayam goreng yang rasanya lumayan enak. Balik dari makan, gue, Evint, sama Pricil nggak bisa tidur. Kita mondar mandir keluar masuk kamar. Sedangkan si Gilang sama Kevin udah pules.
Abis magrib, kita keluar lagi cari makan. Kali ini jalannya agak jauh. Dan nggak jauh dari hotel itu, ternyata ada taman kecil di pinggir jalan yang banyak anak-anaknya. Kita nyempetin buat sekedar ngobrol sama mereka. Mukanya lucu-lucu, muka polos yang kayaknya udah jarang gue liat.
Inilah muka polos mereka. Tapi percaya deh sama gue, kalo mereka udah kuliah pasti muka polos nan suci mereka berubah. Matanya berkantung, muka agak kusam karena kebanyakan ngopy, dan jari-jari tangan memanjang karena kebanyakan nari di depan laptop. Dari mereka juga kita dapet advice tempat makan. Begitu kita lagi makan, si anak pake baju biru yang paling kanan itu dateng. Eh, ternyata itu warung punya nyokapnya. Pantesan aja dia ngasih saran makan disitu. Hahahaha.
Selesai makan kita enggak tau lagi gimana caranya membunuh waktu. Rencananya, kita akan check out dari situ jam 4 pagi karena harus sampai di Jepara sebelum jam 8 pagi. Akhirnya kita duduk di teras hotel karena hampir semua dari kita ogah tidur walaupun mata udah berat. Kita ngobrol ngalor ngidul sampe ngakak ngakak sakit perut. Candaan malam itu berakhir sekitar jam 12. Akhirnya kita tidur dengan posisi agak jijik di hotel itu.
Jam 3 pagi kita dibangunin sama Kevin & Gilang. Entah angin apa yang bikin mereka berdua cepet bangun. Begitu denger ketukan pintu, mata kita langsung seger. Setelah kita siap, kita nunggu Valdo. Karena orang Pati asli, dia nggak tidur bareng kita di hotel, tapi di rumahnya. Udah di sms dan puluhan kali di telefon, nggak diangkat! Kita panik!
Setelah nunggu sekitar setengah jam, akhirnya kita memutuskan buat berangkat. Lebih baik ngorbanin Valdo seorang kand aripada kita harus nungguin dia dan kita semua nggak jadi liburan. Waktu kita lagi ninggu bis, Valdo nelefon. Katanya dia baru bangun. Untungnya, bis itu ngelewatin rumah dia, jadi dia masih sempet buat siap-siap sebentar. Dia nunggu di sebuah pasar yang gue lupa namanya apa. Begitu dia naik bis, kita semua baru bisa bernapas lega. Itulah hectic pertama yang mewarnai liburan kita.
Di jalan kita semua dibikin kesel lagi. Supir bisnya saingan sama kura-kura. Bis jalan di kecepatan kurang dari 50 km/jam. Padahal jalanan sepi banget. Perjalanan dari Pati ke Jepara yang diprediksi cuma 2 jam, ngaret jadi 3 jam. Dari jam 7, tour leader udah sibuk nelfonin nyuruh cepet. Ya mau gimana lagi, mungkin tuh supir ada keturunan keong kali. Jam 8 kurang sedikit kita turun dari bis dan lanjut naik becak ke Pelabuhan Jepara. Di pelabuhan, kita diteriakin sama orang-orang disuruh cepet. Pintu kapal udah ditutup pelan-pelan. Untungnya, kita semua masih sempet naik walaupun harus sedikit lompat dan susah payah. That was our second hectic.
Nggak nyangkanya, kapal penuh. Bahkan buat jalan aja susah. Orang nggak cuma duduk, mereka yang nggak dapet tempat duduk tiduran di lantai. Kitapun terpaksa harus ngelangkahi mereka dengan susah payah. Kita akhirnya duduk diatas kapal yang seharusnya nggak boleh untuk penumpang. Posisi kita di depan cerobong asap. Jadi, selama 6 jam perjalanan kita harus menahan panas matahari langsung dan panas dari cerobong asap kapal. Ini dia suasana di atas kapal:
Pricil, yang paling bawel diantara kita jadi pendiem. Tangannya sibuk megangin kantong plastik sama minyak kayu putih. Hahahaha. Ini jadi enam jam terdiamnya Pricil
To be continued....
Let Me Love You
Leave me all alone with those memories
Gimme lesson how to love
Unfortunately, not to be loved.
I feel relieved yet
Ready yet to say how much I need you
But time goes too fast
And I still missing you.
They've said,
Please love the other
Please open your heart
Please enjoy your life
Please be with me
Please take a real decision
Them whose love me, I do really know
They've said you are a playboy
Do I believe?
Absolutely, I don't
Could you please tell me what's wrong with my life?
Have you know why my laugh changes into a cries?
Still you remember all about us, like me?
So what are you waiting for?
Love? Bullshit!
You asked me to understand you when you're busy
You asked me to understand when you're with her
Someday I'll ask you to understand when I'm stop loving you
Someday......
I've tried, but I can't. Let me love you 'till time goes tired. Let me love you 'till I find another boy who better than you. Sincerely, Devita...
I, you, become US
Time will tear us apart, but our friendship will be stay in my heart. Later, when we see what we have done, I wanna hear from you, "We are best friend. Best of the best."
Kamis, 07 Juli 2011
Tips Maba
- BersyukurPastinya, untuk memulai hari-hari baru di dunia perkuliahan, semua harus diawali dengan bersyukur. Bersyukur dengan jurusan dan universitas yang kita dapat. Dengan bersyukur, semangat kita akan lebih terpacu dan hari-hari yang dijalani akan menjadi lebih mudah.
- Kenali lingkunganmuUntuk yang kuliahnya diluar kota, mumpung libur nih, mendingan sekali-kali pergi ke kampus kamu. Kenali dulu letak-letaknya, kalau perlu cari tau bagaimana fakultas dan universitas kita dimata orang lain, biar kita bisa menempatkan diri dengan baik. Kalau di UGM contohnya, setidaknya kalian harus tau dimana itu boulevard, gelanggang mahasiswa, kopma, rektorat, graha sbha pramana, sampai dimana letaknya fakultas kalian (bulaksumur, sekip, atau pogung).
- Cari kost an yang nyamanIni juga penting, berhubung sisa waktu kuliah kalian akan dihabiskan disini. Di Jogja, kalian bisa pilih di daerah Klebengan, Pogung baru, atau Jakal. Pilih juga kos-kosan yang deket, karena biasanya jeda waktu dari mata kuliah yang satu ke yang lain cukup lama, kan lumayan tuh bisa pulang dulu ke kost an. Selain itu, yang paling penting adalah mencari kost an yang strategis. Misalnya deket dari tempat fotokopian dan warung makan. Di Jogja ada berbagai macam kost an, dari yang sederhana, sampai yang mewah. Silakan pilih, kalau gue sih lebih milih yang ibu kost nya baik :)
- Teman yang sejenisIt's important! Temen yang sejenis maksudnya, misalnya kita suka humor, pilih temen yang selera humornya bagus banget. Sadar nggak sadar, jadi anak kost itu akan menghabiskan waktu sama temen. Contohnya makan. Bete juga dong, tiap hari makan sendirian? Makanya, temen bisa dibilang sebagai keluarga kedua
- Belajar manage uangJadi anak kost, kita gak bisa ngandelin siapa-siapa. Makanya, pinter-pinterlah mengatur arus keluar-masuknya uang. Bagusnya sih punya tabungan khusus, karena kuliah akan banyak kebutuhan yang tidak terduga.
Selasa, 05 Juli 2011
Change
- Bergantung sama alarm.
Ini kebiasaan baru selama di Jogja. Dalam satu minggu, pasti ada beberapa hari yang kuliah pagi. Berhubung nggak ada yang bangunin, gue emang jadi kecanduan alarm. Di hp udah di set alarm jam setengah 7 pagi di hari-hari tertentu. Ditambah lagi gue set snooze minimal 10x. Tapi tetep aja, sering banget tuh alarm hp serasa useless. Bukan karena rusak, tapii karena gue yang terlalu kebo sampe gak denger bunyi alarm nya -___- - Gak terbiasa jalan kaki
Dulu waktu masih SMA selalu jalan kaki walaupun deket. Misalnya dari sekolah ke tempat naik mikrolet, terus daru turun mikrolet sampe naik bis. Tapi semenjak kuliah di Jogja, gue amat tergantung sama si motor. Kemana-mana pake itu. Bahkan ke burjo yang gak sampe 100 meter dari kosan aja naik motor. (pantesan makin gemuk :p) - ATM
Menurut gue ini mesin keramat banget! Berhubung gue boros, makanya setiap abis dapet jatah bulanan gak gue ambil semua. Diambil secukupnya untuk sekitar 5 hari. Jadi setiap 5 hari sekali gue biasanya ke ATM. Untungnya, ma***ri ada dimana-mana. - Lebih mandiri
Kesannya sombong banget ya dari point yang keempat ini. Tapi serius deh, jadi anak kos ternyata tuh menuntut kemandirian. Ngapa-ngapain sendiri. Dari mulai bangun tidur, sampe tidur lagi. Ngarapihin kamar juga sendiri. Kecuali nyuci sih. Bukannya pemales, tapi gue ogah naik ke lantai 3 kosan cuma buat jemur. Please deh, di Jogja laundry banyak. Hahahaha :D - Manage to survive
Mendadak jadi kayak ibu-ibu banget. Dari mulai uang makan, uang jalan-jalan, sampe uang kuliah harus diatur sendiri. Tapi ternyata gue belom bisa tuh ngatur uang. Jarang ada surplus dari uang bulanan gue, deposit sih hampir selalu. Jangan ditiru yaaa.
Rabu, 22 Juni 2011
Facts about me
Senin, 13 Juni 2011
Perubahan Itu PERLU
Sabtu, 11 Juni 2011
Portal Bikin Galau
Jumat, 03 Juni 2011
Dear Diary
Selasa, 31 Mei 2011
Jogja Istimewa
Jumat, 20 Mei 2011
PTN ooh PTN
Rabu, 11 Mei 2011
G. bye
Someday, I'm sure time will tear us apart. But at least, in my heart, blood, and mind, you've been stuck here for a while.
Sabtu, 07 Mei 2011
Prinsip Rafting
Rabu, 04 Mei 2011
B 6401 PKE
kamu itu cuma kendaraan beroda dua. Tapi kenapa bisa membuat hidupku lebih mudah? Tahu nggak sih, sejak kita bersama di bulan April 2008, aku gak bisa jauh-jauh dari kamu. Unyuuuu! Dari mulai naik motornya baru aja bisa, sampe sekarang udah sotoy nyalip-nyalip jalanan Jogja, thanks for accompanying me darling!
Kita berkali-kali jatuh lho, Revo. Yang terparah waktu kita jatuh di Jl. Gajah Mada Jakarta. Maafkan aku telah melukai tubuhmu. Dan maafkan juga penyiksaan di kereta ke Jogja buat pindahan. Tapi yang pasti, I really love you.
Biarpun ayah berkali-kali nawarin ganti motor, no no no. Kita gak bisa dipisahkan kan, Revo. Ih sumpah, gue nggak kebayang hidup gue tanpa lo. Huhuhuhuhu. Terima kasih selalu terparkir rapi di depan kamar. Terima kasih telah setia menemani berbagai perjalanan. Maaf yaaa, aku suka lupa mandiin kamu. Suka lupa bawa ke "dokter" bulanan. Suka beliin "makanan" kamu di pinggir jalan. Maaf juga, dengan bobotku yang makin nambah dan bikin kamu keberatan.
Jangan nakal lagi, Revo. Jangan mogok-mogok, jangan kempes juga, biar kamu nggak dituker sama ayah. Damn, I love my Revo! :D
Minggu, 01 Mei 2011
Gagal dan Gagal (lagi)
Perawatan-perawatan utama dari mulai massage, lulur, facial, creambath, hingga perawatan yang kurang penting seperti manicure pedicure pun dilakoni. Entah lantaran "indirect pressure" dari lingkungan, atau mungkin mereka memang benar-benar berniat memperindah diri. Namun toh pada kenyataannya, keindahan penampilan bagi seorang wanita tetap tidak bisa dikesampingkan. Gue pribadi mengakui, tapi jujur, kalau untuk menjadi "pemuja salon" ogah banget deh. Ke salon bagi gue, ya wajarnya 2 minggu sekali ajalah. Selain menghemat pengeluaran sebagai anak kost, uangnya lebih baik dialokasikan buat menambah koleksi novel teenlit gue yang udah mulai ilang entah kemana.
Nah, yang kedua selain salon adalah berat badan! Dwaaaarr! Buat kalian para lelaki, mendingan jangan sekali-kali deh nanyain berat badan ke cewek. Masalahnya, ini sensitive banget bro, terutama buat cewek kayak gue dengan berat badan diatas rata-rata. Hahahaha. Berat badan ideal tentu dibutuhkan semua orang, bukan hanya wanta. Selain alasan penampilan, alasan kesehatan juga menjadi faktor penting. Soalnya, timbunan lemak yang ada di tubuh kita itu berpotensi menimbulkan berbagai macam penyakit.
Maka adalah hal yang wajar jika banyak produk yang menawarkan keidealan bentuk tubuh dengan menggunakan model berbadan papan penggilasan. Yang malesin, waktu ada temen yang badannya selidi ogah diajak makan dengan alasan, "Ah, takut gemuk." Dari mulai berbentuk obat, milk-shake, bahkan ada yang melangsingkan tubuh dalam bentuk teh, slimming tea contohnya. Jujur, seumur-umur gue belom pernah nyoba itu semua. Bentuk badan si model yang emang bikin iri seumur hidup itu terkadang bikin para wanita iri setengah mati. Maka, berbagai macam cara-pun ditempuh. Sampai ada lho, yang jadi penderita bulimia dan anorexia.
Awalnya gue nggak peduli sama berat badan yang semakin membesar sejak tinggal di Jogja, sekitar 9 bulan yang lalu. Tapi lama-lama kok, baju banyak yang gak muat ya? Ini yang bikin nggak enak! Terpaksa, budget bulanan kepotong buat beli baju. Belom lagi harus ngeluarin baju yang udah nggak muat dari lemari.
Trus, sekitar seminggu yang lalu gue ke rumah kakek yang di Ciamis. Dan di hari itu, hampir semua orang mem-protes berat badan gue yang semakin meningkat. Bahkan, ada salah satu uwa (paman dalam bahasa sunda) gue, yang menyindir, "Wah, devita langsing banget." Hwahahahaha. How embarrassed! Trus, bergantianlah cercaan datang dari sepupu-sepupu gue yang sebenernya nggak kalah gemuk juga :D
Nah, dari situ ternyata gue tau kalo ada keturunan diabetes. Dan ternyata, para "calon" penderita penyakit menurun itu tidak boleh terlalu gemuk. Gak jelas juga alasannya. Semenjak pulang dari rumah kekek itulah, gue memutuskan untuk DIET! Ini sebenernya bukan diet yang pertama kali. Sejak beberapa tahun yang lalu, gue berkali-kali mendeklarasikan diri untuk diet. Sayangnya, selalu gagal, dan gagal. Kalaupun berhasil, toh berat badan gue gak cuma berkurang maksimal 3 kg, yang tidak akan terlihat secara kasat mata. Tapi semoga diet kali ini berhasil. AMIN!
Senin, 18 April 2011
Sleepover
Sabtu, 16 April 2011
You? Perfect!
Ternyata, ternyata, ternyata. Ternyata tawa itu begitu renyah, bahkan saat aku tak bisa melihat secara jelas. Jas itu nampaknya terlalu anggun bahkan untuk kusapa. Terlalu sempurna untuk kusentuh. Dan lagi-lagi, aku hanya melemah pada keadaan. Seiring detik jam yang terus berlalu, semakin aku menyadari, kamu tak harus dimiliki.
Mulutku semakin terkunci rapat, kakiku semakin bergetar. Saat mereka asyik bergurau denganmu, aku lemah. Melemah, dan semakin melemah. Lantas aku harus apa? Harus bagaimana? Harus seperti apa? Tidak adakah sebuah permulaan hangat? Atau ini, hanya akan menjadi akhir yang sia-sia.
Jantungku bergetar hebat. Disitu, di tempat itu. Di balutan mewah sebuah acara sakral. Di bawah lantunan nada cinta. Di lautan manusia. Persis di depan deretan makanan kelas atas. Di gedung megah, dengan keindahan yang tak lagi bisa di ungkapkan. Alasannya? Kamu!
Saat itu, yang terpikir di benakku adalah "Siapa aku?". Bahkan tidak pernah aku membayangkan pemilik hati itu. Tidak pernah ada di bayanganku, jemari siapa yang akan mengisi sela jarimu. Sanggupkah aku? Sekelibat pertanyaan yang lagi, lagi, dan lagi menyergap. Kamu tau, sejak dulu, pertemuan kita selalu gagal.
Aku selalu menolak saat hati ini merasakan getar yang tak biasa. Getar yang mengguncang, bahkan memalingkan segenap hati. Semudah itukah aku merasakan cinta? Tapi matamu terlalu suci. Terlalu suci untuk dijamah. Entah siapa yang bisa mengerti. Lagi-lagi, aku mau kamu.
Jumat, 15 April 2011
Katanya Katanya Katanya
Nggerus, sakit hati, teraniyaya.
Demi apapun, UTS semester 2 ini ditutup dengan luka hati.
Jadi ceritanya, menyambut hari terakhir UTS gue bahagiaaaaaa banget! Setidaknya, penyiksaan 8 mata kuliah akan ditutup hari Kamis, 14 April 2011. Mata kuliahnya KOMUNIKASI MASSA. Ujiannya dijanjikan open book. Finally, setelah disiksa di mata kuliah Metode Penelitian Sosial dengan tugas proposal 25 halaman, masih dilanjutkan dengan Teori Komunikasi dengan materi 7 chapter.
Hampir tiap malem begadang, sampai mata panda, akhirnya gue sama temen-temen ngerencanain nonton film-nya Hanung Bramantyo yang judulnya "?" di 21 Amplaz setelah ujian terakhir. Ujian dijadwalin jam 11.45 dan dijanjikan oleh sang dosen open book!
Jalan ke kampus dengan bahagia, udah nenteng binder plus laptop dengan materi lengkap, gue juga udah memastikan wifi di kampus juga berfungsi dengan baik. Masuk kelas, udah ramai. Tapi, tapi, tapi, kok nggak ada yang buka laptop? Kok nggak ada yang buka binder? Kok tasnya dikumpulin di depan? Tiba-tiba temen gue ada yang bilang, "ujiannya close book dev."
DAMN! Hello, gue shock setengah mati. Semalem sama sekali nggak belajar karena dosennya bilang ujiannya open book. Jadi nggak ada yang gue lakuin semalem selain memastikan kalau slide gue lengkap. Alhasil, ujian komunikasi massa hancur lebur. Entah gimana hasilnya.
Kalau sudah begini, salah siapa? Salah dosen yang menjanjikan dan tidak dipenuhi, atau salah mahasiswa yang tidak mempersiapkan kemungkinan terburuk? Silakan Anda yang menilai...
Rabu, 30 Maret 2011
Selamat jalan, Okky :*
-
Sahabat Sejati
Sahabat sejatiku, hilangkah dari ingatanmu
Di hari kita saling berbagi
Dengan kotak sejuta mimpi, aku datang menghampirimu
Kuperlihat semua hartaku
Kita s’lalu berpendapat, kita ini yang terhebat
Kesombongan di masa muda yang indah
Aku raja kaupun raja
Aku hitam kaupun hitam
Arti teman lebih dari sekedar materi
Reff.
Pegang pundakku, jangan pernah lepaskan
Bila ku mulai lelah… lelah dan tak bersinar
Remas sayapku, jangan pernah lepaskan
Bila ku ingin terbang… terbang meninggalkanmu
Ku s’lalu membanggakanmu, kaupun s’lalu menyanjungku
Aku dan kamu darah abadi
Demi bermain bersama, kita duakan segalanya
Merdeka kita, kita merdeka
Tak pernah kita pikirkan
Ujung perjalanan ini
Tak usah kita pikirkan
Akhir perjalanan ini
http://musiklib.org/Sheila_On_7-Sahabat_Sejati-Lirik_Lagu.htm
-
Sahabat Sejati
Sahabat sejatiku, hilangkah dari ingatanmu
Di hari kita saling berbagi
Dengan kotak sejuta mimpi, aku datang menghampirimu
Kuperlihat semua hartaku
Kita s’lalu berpendapat, kita ini yang terhebat
Kesombongan di masa muda yang indah
Aku raja kaupun raja
Aku hitam kaupun hitam
Arti teman lebih dari sekedar materi
Reff.
Pegang pundakku, jangan pernah lepaskan
Bila ku mulai lelah… lelah dan tak bersinar
Remas sayapku, jangan pernah lepaskan
Bila ku ingin terbang… terbang meninggalkanmu
Ku s’lalu membanggakanmu, kaupun s’lalu menyanjungku
Aku dan kamu darah abadi
Demi bermain bersama, kita duakan segalanya
Merdeka kita, kita merdeka
Tak pernah kita pikirkan
Ujung perjalanan ini
Tak usah kita pikirkan
Akhir perjalanan ini
http://musiklib.org/Sheila_On_7-Sahabat_Sejati-Lirik_Lagu.htm
Jutaan kenangan itu masih amat sangat lekat di bayanganku. Bukannya aku tidak sadar akan arti perpisahan, tapi nampaknya ini semua terlalu berat dan cepat. Dulu kita bertemu setiap hari, setiap saat. Dulu kita bercerita dengan bebasnya, tertawa dengan lepasnya. Tapi sekarang? Moment itu langka. Aku rindu kalian!
Hari ini, 30 Maret 2011, Okky resmi pergi ke Singapore, melanjutkan pendidikan disana. Sosok kakak paling cantik, orang yang setia mendengarkan keluh kesah, terutama semenjak kepindahanku ke Jogja. How can I live without you, dear?
You know all about me, so do I! Tapi mungkin perpisahan memang selalu tidak akan pernah bisa kita duga. Semua bentuk support yang pernah kamu kasih, itu semua masih lekat di ingatanku. Saat kamu sengaja datang ke stasiun Gambir jam 8 malam hanya untuk mengantarkan cokelat cadburry, it seems so sweet. Terlebih 3 bulan lalu kenangan kita di Jogja, I never forget it.
I always love you. I'm gonna miss you. I'm really need you. I still heart you, three years ago, now, and forever. Tetaplah menjadi sosok dewasa yang cantik, berhati tulus, apa adanya, selalu berpikir panjang menghadapi semua masalah apapun, dan tetap berpegang teguh pada agama dalam keadaan apapun. Aku bangga sama kamu, sayang.
Untuk mencapai apa yang kita impikan, memang selalu dibutuhkan sebuah kata, PENGORBANAN! Mungkin perpisahan kita inilah yang harus dikorbankan demi masa depan cemerlang. Aku tunggu kamu di tanah air, 4 tahun lagi, dengan gelar sarjana. Setelah itu kita bangun semua yang pernah menjadi mimpi ababil kita sebagai siswa SMA dulu.
Hal yang paling menyedihkan, aku tidak bisa mengantarmu ke bandara, sayang. Aku gak bisa melepasmu secara langsung. Mungkin aku gak akan kuat memelukmu, tapi doa untukmu akan ada dalam setiap sujudku. Selamat jalan bidadari cantikku Octavia Tri Handayani. We all love you :* -Devita-Okky-Ina-Rosa-Revika
Selasa, 29 Maret 2011
Ini Hidup, Kawan!
Bukan berarti kita tidak menyadari kita adalah makhluk sosial yang tidak membutuhkan orang lain. Tapi inilah kehidupan! Apa di usia dewasa ini kau masih bermimpi ayahmu membangunkanmu bersamaan dengan ayam yang berkokok? Apa kamu masih mengharapkan ibumu akan memandikanmu layaknya 15 tahun yang lalu? Masihkah kamu berani mengharap ada sepiring nasi dan segelas susu tersedia untukmu di pagi hari? Itu tidak akan, teman!
Ini hidup, kawan...
Hadapi kenyataan, tantang dunia, kamu pasti bisa! PASTI! Past, Present, Future. Bukankah hanya tiga zaman itu yang akan kita lalui. Bukankah hanya ada satu dunia yang harus kita tantang. Bukankah hanya tentang perjuangan untuk menggapai segalanya? Kalau mereka bisa, kenapa kita tidak?!
Ini hidup, kawan...
Kamu tidak bisa lagi menggantungkannya pada orang lain. Tugasmu, tanggung jawabmu, setiap derap langkahmu, semuanya ada di pundakmu, bukan pundak orang lain. Ketika satu per satu kamu langgar, ketika satu per satu kamu hancurkan, bukankah kamu juga yang harus menanggung semuanya sendiri? Sendiri, kawan!
Ini hidup, kawan...
Hidup hanya tentang perjuangan. Siapa yang gigih, dia yang survive. Tentang memperjuangkan apa yang sepatutnya diperjuangkan. Hidup bukan pernjualan yang memikirkan untung rugi. Kau memberi 50, setidaknya kau juga harus mendapat 50. Bukan tentang itu kawan. Hidup selalu berbicara tentang keikhlasan dan ketulusan.
Ini hidup, kawan...
Semuanya adalah panggung sandiwara. Ada setting, ada sutradara, dan kita hanya satu bagian kecil dari lakon peran. Tak sulit, kita hanya perlu menjalani apa yang ada, dan mengikuti semua instruksi dari sutradara. Toh sutradara itu baik. Dia membekali kita otak dan hati, dua elemen yang meski tidak pernah bisa dipisahkan, tapi sangat sulit berkolaborasi menentukan.
Ini hidup, kawan...
Kamu hanya perlu percaya, hidup adalah soal menabung. Dan tabungan itu akan kita tuai di suatu masa nanti. Entah kapan..
(bukan) KITA
Bukankah dulu pernah ada cerita tentang semuanya?
Bukankah dulu bauran tangis itu pernah bersatu dengan tawa?
Bukankah senyuman itu tidak terhitung jumlahnya?
Seperti layaknya kehidupan normal, semua membaur. Kita pernah memperkenalkan tangis pada tawa. Kita pernah menjodohkan bahagia dengan derita. Dulu, 6 tahun lalu, saat sudah tidak ada lagi kata Aku, dan Kamu. Yang ada hanya KITA.
Di taman kecil itu, dengan gedung megah berwarna abu-abu, berkali-kali aku bercuri-curi pandang denganmu. Rok biru dan baju kemeja putih hingga detik ini menjadi saksinya. Di deretan meja dan bangku kayu yang sudah tua, aku menyimpan jutaan rasa deg-degan, penasaran yang tak lagi dapat kupendam. Jantungku terasa melompat, panas dingin dengan berbagai kesulitan mengungkapkan semuanya.
Cintakah ini?
Tapi apa arti cinta bagi gadis berusia 12 tahun pada waktu itu? Sepenggal rasa berbeda, rasa tidak biasa kepada lawan jenis, atau hanya rasa sementara yang dipastikan hilang terbawa angin malam. Aku, kamu, sudah tidak bisa dibilang KITA.
Sudah enam tahun kau tidak menyapa mimpiku. Sudah 6 tahun sejak jalan dihadapan kita terbelah dua. Aku ke kanan, kamu ke kiri. Sudah enam tahun aku tidak mendengar tawa khas di gagang telepon. Sudah enam tahun rasa itu dibawa angin entah kemana.
Boy, sudah enam tahun rindu ini terkumpul. Sudah enam tahun sejak semuanya hancur, wajahmu seperti puzzle di otakku. Puzzle yang tidak beraturan, sulit ditebak, dan hampur tidak mungkin lagi dibentuk. Aku tetap aku. Aku saat pertama kali kau genggam tanganku di sepanjang jalan itu. Jalan itu, aku masih ingat!
Hingga terlalu banyak mereka yang datang dan pergi. Aku tak sanggup menolak. Ah, mereka bilang percintaan kita hanya cinta monyet boy! Tapi mengapa aku selalu merindumu? Mengapa kau masih menjadi tolak ukur semuanya? Bukankah sejak 6 tahun lalu engkau memutuskan pergi dan tak kembali? Dan kau benar! Sejak 6 tahun lalu, kau tidak pernah kembali. Tabungan harapku sudah penuh boy! Namamu di buku diary-ku sudah tak terhitung boy! Lantas masih harus adakah ego itu untuk kau tetap pergi?
Minggu, 27 Maret 2011
18
Special thanks to my girl INA IDOLA. You're the first! Ternyata lo masih inget ulang tahun gue banch! Dilanjutkan dengan berbagai ucapan di facebook dari semua teman-teman. Terima kasih banyak guys, maaf kalau ada yang gak kebales. Begitu juga dengan mentions-mentions di twitter. Yang paling berkesan, mentions dari KORPS MAHASISWA KOMUNIKASI UGM yg isinya: "Keluarga besar komako mengucapkan selamat ulang tahun @devitanurasri kom'10. Sukses selalu ;)".
Special thanks via message facebook dari Mas Nunung (Guru Besar Fisipol Komunikasi UGM) yang isinya "selamat ulang tahun. best wishes for your future from me". Singkat, tapi mengesankan. Terima kasih juga untuk temen-temen SMA dengan wishes-wishesnya yang heboh. Teman-teman Komunikasi 2010, kakak-kakak senior, dan mahasiswa-mahasiswa fisipol.
Sahabat-sahabat college yang gila abis! Thank you Gilang, Nisa, Evint, Rindy, Tirza, Cendani, Alia, Tantya, Wilda, Nana, Ifada, Amel, dan Yayi. I heart you so! The best ever Lele, Alvin, Krisna, Joko (happy bday too my twins), Dion, Belinda, dll :) Appreciate how much you care. the biggest thanks for Rasyid, yang bela-belain nelfon jam 12 malem lebih sedikit.
My unforgettable besties, Ina, Rosa, Rvika, Rosa. Ah, I remember y'all. So damn I miss you! Inget nggak waktu ulang tahun gue ke-16, kalian ngasih kejutan RBT KANGEN BAND! Sumpah, itu gak akan terlupakan sampai kapanpun! Walaupun ultah kali ini gak bisa bareng kalian, but my heart is yours! :*
For my big family, you damn crazy! Ayah, bunda, mbah putri, dek'al, a ivan, saphira, teh tika, kak novita, a okky, teh irma, kak ista. Thanks for your love and patient. I love you all :)
Dan detik-detik melewati tanggal 27 ditutup dengan telfon indah dari OKKY! "Gue gak mau jadi yang pertama ngucapin, maunya jadi yang terakhir". Aaaaaa, it sounds so sweet! Thanks babe! Welcome 18, good bye 17. Semoga menjadi lebih baik lagi dalam segala hal, amien :*