Rafting atau olahraga arung jeram belakangan semakin merebak dimana-mana. Nah, selesai UTS kemaren gue bareng temen-temen yang lain mencoba rafting untuk pertama kalinya di sungai Elo, Magelang. Dengan harga Rp 100.000/orang, fasilitas yang didapat cukup mumpuni. Mumpung juga baru selesai UTS, akhirnya waktu itu gue dan 5 orang teman rafting disana. Seru banget. Pelayanannya keren. Di tengah perjalanan, kita duduk di pinggiran sambil minum kelapa muda dan beberapa kue tradisional.
Menggunakan jasa Kompas Adventure, kita mengarungi sungai Elo kurang lebih 3 jam, dipandu oleh Pak Tekno yang ahli banget. Kebetulan, karena kita pemula, kita sengaja memilih sungai Elo yang arusnya nggak terlalu deras. Sebenarnya rafting nggak terlalu susah kok. Begitu ada arus, si pemandu akan bilang "stop". Itu tandanya kita harus berhenti ngedayung dan pegangan ke tali yang ada di pinggir perahu. Nah, waktu itu salah satu temen gue, Pricilia, gak denger pak Tekno bilang stop. Di arus, dia masih aja ngedayung sementara yang lain sibuk pegangan di tali. Pluuung! Badan kecil mungil si pricil dengan sendirinya nyemplung ke sungai. Kita semua kaget. Mukanya si Prisil panik. Gue yang kebetulan posisinya deket sama dia jatoh, nggak bisa nahan ketawa. Waktu mau bantuin dia naik ke perahu, tangan gue bener-bener lemes seketika. Akhirnya, tawa kita semua meledak. Begitu sampai di tempat yang nggak ada arusnya, pak Tekno dengan baik hati mengizinkan kita berenang.
Awalnya sempet takut juga, jujur yang gue takutin adalah susah naik ke perahunya lagi. Entah kenapa, waktu berenang pelampung gue kayak disfungsi. Kayaknya mau kelelep ajaaa. Arus kecil terus ngebawa kita. Evint keliatan amat sangat menikmati. Tapi gue sama Rindy, terjebak di pinggiran tebing yang banyak bambu-bambunya. Kita berusaha menggapai tangannya Prisil yang posisinya rada di tengah. Tapi entah dengan unsur balas dendam atau apa, bukannya nolongin si Prisil malah ngetawain kita. Hahahahahaha! Akhirnya gue dan Rindy terpaksa masukin kepala ke air biar nggak kena bambu. Nggak lama, Pak Tekno ngasih kita tantangan. Tantangannya adalah kita semua harus berdiri di pinggir perahu, dengan tangan bergandengan, tapi nggak boleh jatoh. Sementara beliau berusaha memutar-mutarkan perahu. Di tantangan itu, setelah beberapa kali kita semua akhirnya jatoh. Gue, Rindy, Gilang, Pricil, Dhani, jatuh ke dalam perahu. Tapi anehnya, si Evint jatoh sendiri ke air. Hahahaha. Lagi-lagi tawa meledak. Ditambah ekspresi Evint yang bukannya ketakutan dan kaget, tapi dia malah ketawa kesenengan. Akhirnya kita yang mau nolong pun jadi ketawa ngakak. Selesai menghabiskan 3 jam yang melelahkan tapi juga seru ini, kita semua makan di pinggir kolam.
Disinilah segala celoteh dimulai. Nah, akhirnya kite ber6 berprinsi "Saat rafting, kawan dan lawan itu beda tipis". Hahahaha. Ini bisa dilihat dari waktu ada teman yang dalam bahaya, naluri menolong kita ternyata lebih kecil daripada naluri ketawa. Kemudian prinsip itu kita kenal dengan "prinsip rafting". Jadi, begitu di kampus ada yang rada egois, nggak setia, atau apapun itu, kita semua sambil ketawa selalu bilang, "Wah, prinsip rafting banget nih!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar