Selasa, 22 November 2011

I (won't) give up

Jam 02.20. Sudah lewat tengah malam, dan mata masih (dipaksa) nggak ngantuk. Mata kuliah lagi pada cari-cari perhatian. Dipastikan hingga akhir December saya akan selalu hectic. Selesai tugas yang satu, nggak akan bisa bilang "finally" karena tugas lain menanti. Bosan. Kalau aja nggak inget jungkir balik masuk UGM, mungkin saya akan ngibarin bendera putih sambil bilang "I GIVE UP, LECTURER! YES, YOU ARE THE WINNER". 

Otak saya terus-terusan bekerja. Tiga hari ini saya nggak pernah tidur pulas. Sehari cuma tidur paling lama 4 jam. Itu pun tidur-tidur ayam karena merasa punya hutang sama tugas. Tugasnya nggak main-main lho. Yang paling menguras energi dan perasaan di minggu ini adalah tugas pembuatan kampanye sosial. Saya ngambil tema tentang eksploitasi anak di kota Jogja, dan beberapa hari saya disibukkan mencari data yang relevan, bahkan turun langsung buat ngobrol sama anak-anak jalanan. That was fun, but I'm tired. Belum lagi tugas desain komunikasi visual saya, penelitian komunikasi organisasi saya, dan ribuan kata yang harus saya tata menjadi sebuah paper. Thanks Allah, I grow with this assignment.

Saya bukannya nggak bersyukur sama anugerah Allah selama ini. It's too much gifts from you, God. Banyak kejutan-kejutan, banyak kejadian-kejadin selama kurang lebih 1,5 tahun saya memulai hidup baru di Jogja. Dunia perkuliahan keras, bro! Kalau waktu SMA dari pagi sampe sore sekolah, lanjut les, terus tidur da begitu seterusnya, 1,5 tahun ini banyaaaaakkk banget hal yang saya alami. Ada yang bikin seneng, ketawa ngakak, nangis sendiri, kecewa, merasa terkhinati. *BLAH! 

But that's life. People come & go. But the best will stay longer. Ternyata banyak pengalaman yang bikin jantung saya naik turun. Banyak karakteristik orang yang saya pelajari. Banyak yang baik, banyak juga yang sok baik. Banyak yang bener-bener polos sampai terkesan nggak tau apa-apa, tapi lebih banyak lagi yang kepolosannya dibuat-buat. Kalau orang pada bilang Jakarta keras, menurut saya Jogja lebih keras bung!

Nggak terasa saya melewati hampir setengah perjalanan saya. Dengan target lulus 4 tahun, sampai detik ini saya optimis itu bisa terlaksana. Kuncinya ya bertanggung jawab. Bertanggung jawab kepada Allah, orang tua, dan diri sendiri. Bertanggung jawab kepada hidup, termasuk kuliah. Saya nggak suci kok, sering banget TA (titip absen). Tapi resiko mengejar pelajaran yang ketinggalan juga harus diterima. Belum lagi penyakit aneh saya, yaitu ga bisa ngerjain tugas kalo nggak dipepet deadline. Sekarang sih udah mulai dikurangi, karena tugasnya terlalu banyak dan nggak mungkin dikerjain dalam waktu semalam.

Semester 3 hampir selesai, tinggal 1 bulan lagi. Tapi saya rindu semester 1. Saya kangen karaoke, jalan-jalan, hang out, berlama-lama di tempat makan. Itu semua udah tinggal kenangan yang masih nggak ikhlas saya tinggalkan. Aktivitas saya berubah drastis di semester 3. Kuliah, makan, kuliah, ngerjain tugas, main. Mainnya juga cuma sebentar. Masalahnya, temen-temen saya juga sibuknya nggak ketulungan. Apalagi hectic minggu ini yang bikin kalori entah terbakar berapa.

Kehidupan masih akan berjalan, tidak peduli saya lelah atau tidak. Tugas masih akan selalu ada, nggak peduli mata panda saya makin parah. Ya, hidup bukan seperti mendengarkan musik dari mp3 dan kita bisa memilih lagu seperti kita. Hidup seperti mendengarkan radio, kita harus bisa menerima musik apapun yang diputar. Suka atau tidak suka. Peduli atau tidak peduli. 

Jadi, saya cuma mau bilang, I won't give up till God stops my breathe. Selamat datang detik-detik menegangkan dan super hectic di ujung semester 3. Saya tantang anda, kita buktikan di akademika.ugm.ac.id :) Bubbye...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar