I Love You

Pertemuan siku kanan dan kiri, ternyata cukup membuat debar yang luar biasa.
Melirik sedikit dari sudut mata, meyakinkan kau masih disitu.
Terkadang kita berebut, menceritakan hal-hal yang betul-betul kita tahu.
Tak jarang, kita hanya terpahat dalam diam.
Entah karena tak ada lagi hal yang kita tahu, atau hanya sedang menimbang.
Menimbang hal apa yang patut atau tidak dibicarakan, sekedar menunjukkan kita tidak bodoh.

Aku selalu larut dalam ceritamu.
Imajinasiku melayang jauh.
Membayangkan 10 tahun lagi.
Akankah posisi duduk kita masih sama?
Masih di bangku?
Atau di ranjang?
Yang terpenting, masihkah engkau menjadi lawan bicaraku?

Aku selalu terpaku.
Terpesona pada kemampuan bicaramu.
Selalu berusaha menatap dalam matamu.
Sungguh, kecerdasan dan ketenangan jiwamu mempesona.

Ketika mereka menyebut namamu.
Darah di sebagian lenganku berdesir hebat.
Jantungku berpacu lebih cepat.
Otakku, tanpa instruksi, menggambar wajahmu secara jelas.
Cukup dengan tatapan, semangatku menantang hidup menjadi berlipat ganda.

Kamu...
Orang yang bahkan tak pernah aku bayangkan akan menjadi penggantinya.
Membuatku sungguh larut dalam pesona.
Kamu terlalu cerdas.
Terlalu banyak hal yang kamu ketahui.
Terlalu mempesona.
Terlalu luar biasa.

Membuaku merasa semangat hanya dari senyumanmu
Membuatku menghentikan perdebatan hanya dari tatapanmu
Memacuku berkarya hanya dari caramu menatap.
Aku hanya tidak membayangkan, jika waktu harus memaksa kita tak lagi bertemu.
 
Untuk kamu yang membuat udara pagi Jogja tak lagi dingin.
Untuk kamu yang berhasil menggantikannya hanya karena keteduhan hatimu
Untuk kamu yang mengajarkanku cara menghargai orang lain
Untuk kamu yang berhasil membuatku melupakan laki-laki yang (kata mereka) tidak pantas untukku.

I love you :)

NB: Nisa, Evint, Gilang, Prisil, Dhani, Ifada pasti tau banget orang ini. I'm not such a romantic girl but he made it! ;)