Jumat, 11 November 2011

If You Only Know

"Kak, pulang sekolah ke Pasar Baru yuk."
"Kak, besok mau dimasakin apa?"

Kata-kata itu hampir tidak pernah terdengar lebih dari 1 tahun. Satu tahun terakhir di hidupku berjauhan denganmu. Satu tahun terakhir ketika aku bangun tidur, alarmlah yang berbunyi. Bukan sapaan dan gertakanmu. Satu tahun terakhir di hidupku bahkan ketika aku harus mencari dan menentukan sendiri apa yang akan aku makan.I miss you, Bunda.

I miss you Bunda. Itu yang selalu membuatku ingin dan ingin kembali ke Jakarta. "Kamu harus bisa maju kak, kamu harus sukses". Kata-kata itu yang selalu berhasil menahanku dengan segala kesendirianku di kota ini. You are so precious! That's all. No word can describe you!

Ketika nilai di portal akademik keluar satu per satu dan ada nilai buruk di lembaranku, aku tidak kecewa. Aku hanya takut mengecewakanmu. Aku hanya takut engkau merasa kusakiti dengan ini semua. Sangat takut sehingga bahkan untuk memasukkan username dan password ke dalam portal akademik UGMpun tanganku bergetar.

Untuk semua curahan hati kita, untuk semua yang telah kita lewati bersama, aku hanya ingin mengungkap kata, "aku merindukanmu"

Selasa, 08 November 2011

Karimun Jawa part 1

What makes your holiday feels so damn cool? Two reasons, your partners and the place you visit.
Setelah bulan April 2011 iseng-iseng browsing tempat liburan asyik, akhirnya gue, Pricil, sama Evint nemuin satu tempat yang masih terjangkau tapi kece. Yes, Karimun Jawa. Meski terpisah dari Pulau Jawa, Karimun Jawa masih termasuk daerah Jepara, bisa ditempuh sekitar 6 jam dari pelabuhan Kartini, Jepara. Akhirnya setelah browsing sana-sini, telfon berbagai macam travel agent, dan finally fix mendaftarkan diri, akhirnya kami berangkat juga. Perjalanan berangkatnya agak rumit sih, karena sejujurnya kita nggak dapet travel langsung ke Jepara. Ditambah lagi kita harus sampai di pelabuhan Kartini jam 8 pagi.

Hari pertama, kita berangkat dari Jogja jam 8 pagi, dengan gaya yang udah semangat banget traveling. Dari terminal Jombor, kita naik bis ke Semarang, terus lanjut lagi bis ke Pati sekedar untuk singgah mengingat letaknya yang nggak terlalu jauh dari Jepara. Sepanjang jalan masih belum ada rintangan berarti. Yaiyalah, orang semuanya tidur pules. Kita sampai di Pati sekitar jam 3 sore. Ah, sedih sama kota kecil ini. Kota kecil almarhum eyang kakung. Di Pati kita udah di booking in hotel sama Valdo, temen kita yang juga bakalan ikut ke Karimun Jawa.

Begitu sampe hotel, penderitaan dimulai. Kita ber5 (Gue, Gilang, Evint, Pricil & Kevin) dibuat kaget sama hotel itu. Gilaaaaa, I never imagine a hotel like that can be exist! Bentuknya kayak rumah Belanda bercat warna hijau. Bangunannya malah agak-agak betawi, dengan lorong panjangnya. "Yakin nih, ini hotelnya?" ga sengaja gue nyeletuk kayak gitu. Nggak ada meja receptionist kayak hotel-hotel pada biasanya. Pembayaran dilakukan langsung kepada si empunya hotel. Akhirnya kita masuk kamar, daaaaannnn..... jeng jeng jeng! Gue kayak keserang sakit jantung!

This was the room!
Aneh gue sama si Pricil, kita semua liat kasurnya aja ngantuk jadi ilang, bisa-bisanya dia pose kayak gitu. Hah! Take a look to the wall & bed. Entah ada "bercak" apa disana. Kita sempet 3 kali pindah kamar karena ngerasa kotor lah, apa lah. Padahal semua kamar juga gitu. Lantainya kayak udah seabad nggak disapu. Kolong kasurnya nggak kalah kotor. Kamar mandinya standar, cuma bikin jadi males mandi. Lagi sibuk membayangkan gimana caranya tidur nanti malam, we've found this:
Itu adalah "sesuatu" yang kita temukan di seprai hotel itu. Entah apa, silakan artikan sendiri. Hahaha. Selesai naruh barang, kita semua keluar buat cari makan. Bingung juga karena kok kayaknya jarang tempat makan di daerah hotel itu. Akhirnya nemu juga tempat makan ayam goreng yang rasanya lumayan enak. Balik dari makan, gue, Evint, sama Pricil nggak bisa tidur. Kita mondar mandir keluar masuk kamar. Sedangkan si Gilang sama Kevin udah pules.

Abis magrib, kita keluar lagi cari makan. Kali ini jalannya agak jauh. Dan nggak jauh dari hotel itu, ternyata ada taman kecil di pinggir jalan yang banyak anak-anaknya. Kita nyempetin buat sekedar ngobrol sama mereka. Mukanya lucu-lucu, muka polos yang kayaknya udah jarang gue liat.

Inilah muka polos mereka. Tapi percaya deh sama gue, kalo mereka udah kuliah pasti muka polos nan suci mereka berubah. Matanya berkantung, muka agak kusam karena kebanyakan ngopy, dan jari-jari tangan memanjang karena kebanyakan nari di depan laptop. Dari mereka juga kita dapet advice tempat makan. Begitu kita lagi makan, si anak pake baju biru yang paling kanan itu dateng. Eh, ternyata itu warung punya nyokapnya. Pantesan aja dia ngasih saran makan disitu. Hahahaha.

Selesai makan kita enggak tau lagi gimana caranya membunuh waktu. Rencananya, kita akan check out dari situ jam 4 pagi karena harus sampai di Jepara sebelum jam 8 pagi. Akhirnya kita duduk di teras hotel karena hampir semua dari kita ogah tidur walaupun mata udah berat. Kita ngobrol ngalor ngidul sampe ngakak ngakak sakit perut. Candaan malam itu berakhir sekitar jam 12. Akhirnya kita tidur dengan posisi agak jijik di hotel itu.

Jam 3 pagi kita dibangunin sama Kevin & Gilang. Entah angin apa yang bikin mereka berdua cepet bangun. Begitu denger ketukan pintu, mata kita langsung seger. Setelah kita siap, kita nunggu Valdo. Karena orang Pati asli, dia nggak tidur bareng kita di hotel, tapi di rumahnya. Udah di sms dan puluhan kali di telefon, nggak diangkat! Kita panik!

Setelah nunggu sekitar setengah jam, akhirnya kita memutuskan buat berangkat. Lebih baik ngorbanin Valdo seorang kand aripada kita harus nungguin dia dan kita semua nggak jadi liburan. Waktu kita lagi ninggu bis, Valdo nelefon. Katanya dia baru bangun. Untungnya, bis itu ngelewatin rumah dia, jadi dia masih sempet buat siap-siap sebentar. Dia nunggu di sebuah pasar yang gue lupa namanya apa. Begitu dia naik bis, kita semua baru bisa bernapas lega. Itulah hectic pertama yang mewarnai liburan kita.

Di jalan kita semua dibikin kesel lagi. Supir bisnya saingan sama kura-kura. Bis jalan di kecepatan kurang dari 50 km/jam. Padahal jalanan sepi banget. Perjalanan dari Pati ke Jepara yang diprediksi cuma 2 jam, ngaret jadi 3 jam. Dari jam 7, tour leader udah sibuk nelfonin nyuruh cepet. Ya mau gimana lagi, mungkin tuh supir ada keturunan keong kali. Jam 8 kurang sedikit kita turun dari bis dan lanjut naik becak ke Pelabuhan Jepara. Di pelabuhan, kita diteriakin sama orang-orang disuruh cepet. Pintu kapal udah ditutup pelan-pelan. Untungnya, kita semua masih sempet naik walaupun harus sedikit lompat dan susah payah. That was our second hectic.

Nggak nyangkanya, kapal penuh. Bahkan buat jalan aja susah. Orang nggak cuma duduk, mereka yang nggak dapet tempat duduk tiduran di lantai. Kitapun terpaksa harus ngelangkahi mereka dengan susah payah. Kita akhirnya duduk diatas kapal yang seharusnya nggak boleh untuk penumpang. Posisi kita di depan cerobong asap. Jadi, selama 6 jam perjalanan kita harus menahan panas matahari langsung dan panas dari cerobong asap kapal. Ini dia suasana di atas kapal:
Pricil, yang paling bawel diantara kita jadi pendiem. Tangannya sibuk megangin kantong plastik sama minyak kayu putih. Hahahaha. Ini jadi enam jam terdiamnya Pricil

To be continued....

Let Me Love You

Time runs too far
Leave me all alone with those memories
Gimme lesson how to love
Unfortunately, not to be loved.

I feel relieved yet
Ready yet to say how much I need you
But time goes too fast
And I still missing you.

They've said,
Please love the other
Please open your heart
Please enjoy your life
Please be with me
Please take a real decision

Them whose love me, I do really know
They've said you are a playboy
Do I believe?
Absolutely, I don't

Could you please tell me what's wrong with my life?
Have you know why my laugh changes into a cries?
Still you remember all about us, like me?
So what are you waiting for?
Love? Bullshit!

You asked me to understand you when you're busy
You asked me to understand when you're with her
Someday I'll ask you to understand when I'm stop loving you
Someday......

I've tried, but I can't. Let me love you 'till time goes tired. Let me love you 'till I find another boy who better than you. Sincerely, Devita...

I, you, become US

Time will tear us apart, but our friendship will be stay in my heart. Later, when we see what we have done, I wanna hear from you, "We are best friend. Best of the best."