Dia...
Aku tahu jantungku tidak lagi seperti biasa. Mengisyaratkan perasaan berbeda. Otakku menolak. Aku sangat enggan. Amat sangat enggan menerima. Sebuah rasa berkecamuk entah darimana datangnya. Ini aneh. Ini tidak biasa. Jujur, aku tak sanggup.
Dia...
Di balik kaca jernih itu, senyumnya mengembang. Entah untuk siapa. Entah dengan maksud apa. Aku tertegun. Tapi Tuhan, mengapa kau ciptakan mata bening itu untuknya? Mengapa, Tuhan? Bahkan untuk menatapnya aku tak sanggup. Rasa itu kembali berkecamuk. Hebat, di dalam lubuk hatiku.
Dia...
Rindy bilang, dia tulus. Nisa bilang, dia pengganti lelaki yang kunantikan 3 tahun lamanya. Orin bilang, dia tampan. Sementara Evint, hanya mampu mengisyaratkan kesetujuannya. Lagi-lagi, aku merasa bodoh. Disaat semua sahabatku memberi pengertian, aku justru tidak mengerti perasaan ini. Ini apa? Cinta? Terpesona? Atau hanya tergila-gila.
Dia...
Kata D'masiv, "semakin ku memikirkanmu, semakin ku menggilaimu". Kata Peterpan, "Jauh mimpiku", kata Bruno Mars, "Cause you are amazing, just the way you are".
Dia...
Isyaratkan sebuah permulaan indah. Kau maju saat aku mulai menyerah. Dan kau mundur saat aku baru akan mulai berjuang. Ini biasa dalam percintaan. Aku paham itu. Tapi matamu, sungguh amat sangat tidak bisa diartikan. Tahukah kau, aku dalam menaruh rasa padamu?
Dia...
Aku hanya mau dia. Aku mau dia temani seluruh langkah ini. Aku mau dia menjadi apa 2,4,6 disaat aku hanya punya angka 1,3,5. Aku mau dia. Hanya dia...
Aku tahu jantungku tidak lagi seperti biasa. Mengisyaratkan perasaan berbeda. Otakku menolak. Aku sangat enggan. Amat sangat enggan menerima. Sebuah rasa berkecamuk entah darimana datangnya. Ini aneh. Ini tidak biasa. Jujur, aku tak sanggup.
Dia...
Di balik kaca jernih itu, senyumnya mengembang. Entah untuk siapa. Entah dengan maksud apa. Aku tertegun. Tapi Tuhan, mengapa kau ciptakan mata bening itu untuknya? Mengapa, Tuhan? Bahkan untuk menatapnya aku tak sanggup. Rasa itu kembali berkecamuk. Hebat, di dalam lubuk hatiku.
Dia...
Rindy bilang, dia tulus. Nisa bilang, dia pengganti lelaki yang kunantikan 3 tahun lamanya. Orin bilang, dia tampan. Sementara Evint, hanya mampu mengisyaratkan kesetujuannya. Lagi-lagi, aku merasa bodoh. Disaat semua sahabatku memberi pengertian, aku justru tidak mengerti perasaan ini. Ini apa? Cinta? Terpesona? Atau hanya tergila-gila.
Dia...
Kata D'masiv, "semakin ku memikirkanmu, semakin ku menggilaimu". Kata Peterpan, "Jauh mimpiku", kata Bruno Mars, "Cause you are amazing, just the way you are".
Dia...
Isyaratkan sebuah permulaan indah. Kau maju saat aku mulai menyerah. Dan kau mundur saat aku baru akan mulai berjuang. Ini biasa dalam percintaan. Aku paham itu. Tapi matamu, sungguh amat sangat tidak bisa diartikan. Tahukah kau, aku dalam menaruh rasa padamu?
Dia...
Aku hanya mau dia. Aku mau dia temani seluruh langkah ini. Aku mau dia menjadi apa 2,4,6 disaat aku hanya punya angka 1,3,5. Aku mau dia. Hanya dia...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar