Tentang dia yang menghadirkan luka masa lalu dan menjanjikan kebahagiaan masa depan.
Kamu yang dulu pernah di hatiku, sekian bulan lamanya. Terima kasih. Terima kasih telah menjadi alasan aku tersenyum, tertawa, menangis, terluka, bahkan bahagiaku. Tapi itu dulu. Saat aku masih merasa kecil. Saat aku masih berseragam abu-abu. Saat aku masih terlalu ababil menghadapi semua kenyataan.
Kau membuatku tersenyum.
Selang kemudian, aku menangis.
Kau membuatku bahagia.
Tak lama kemudian, kau lukai hatiku.
Hari ini kau janjikan tidak pernah ada lagi luka ini.
Kau yakinkan kau bisa menjagaku dari jarak ratusan kilometer.
Sempurna, bahkan kau berani bertaruh ini kesempatan terakhir.
Katamu, kau bukan kamu yang dulu.
Katamu, kau bukan kamu dengan emosi yang meluap-luap.
Katamu, kau tidak pernah bisa mengahpus bayangku.
Katamu, tidak akan pernah lagi ada air mataku.
Aku luluh. Aku tau aku sudah membencimu, membuangmu jauh dari kehidupanmu. Melepasmu dari jarak ratusan kilo. Tapi maaf, aku belum siap untuk lagi lagi menelan pil pahit. Aku belum sepenuhnya bisa menghapus luka itu. Hidupmu sempurna, silakan cari yang jauh lebih baik dariku. Carilah wanita yang bisa dengan tulus mendampingimu. Bersandinglah dengan dia yang bisa menenangkanmu menghadapi masalah apapun. Bukan aku, bukan sekarang, bukan hari ini. Maaf. I ever love you... Yesterday...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar